Blog

Dapatkah Probiotik Membantu Masalah Komunikasi pada Anak dengan Autisme?

Anak-anak dengan autisme sering kali menghadapi tantangan komunikasi yang unik karena perilaku mereka yang kaku dan kemampuan ekspresif yang terbatas. Akibatnya, orang tua mungkin mengalami kesulitan dalam rutinitas perawatan sehari-hari. Sebagai contoh, seorang anak dengan autisme mungkin bersikeras untuk hanya makan jenis makanan tertentu. Ketika orang tua memperkenalkan makanan baru, anak mungkin menolak dan mengamuk karena mereka tidak dapat mengekspresikan ketidaknyamanan mereka secara verbal, membuat pengasuh bingung.


Beberapa anak dengan autisme mungkin juga mengalami kesulitan yang signifikan dalam komunikasi sosial. Mereka mungkin menghindari kontak mata, berbicara dengan cara yang tidak teratur, dan memiliki kosakata dan struktur kalimat yang terbatas saat berkomunikasi. Beberapa mungkin berbicara dengan suara datar dan monoton. Memahami konsep-konsep abstrak bisa jadi sangat sulit, membuat mereka menafsirkan bahasa secara harfiah. Selain itu, mereka mungkin kesulitan untuk merespons ekspresi wajah atau emosi orang lain dengan tepat, yang mengakibatkan kesalahpahaman dan konflik sosial.


Terapis wicara biasanya menawarkan pelatihan individu dan kelompok untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan sosial anak-anak dengan autisme. Sesi ini disesuaikan dengan kemampuan, pola belajar, dan kebutuhan masing-masing anak, dengan menggunakan strategi yang dirancang khusus untuk individu dengan autisme. Teknik-teknik seperti cerita sosial, alat bantu visual, dan pelatihan teori pikiran biasanya digunakan. Sebagai contoh, jika seorang anak berjuang dengan ekspresi verbal, terapis akan mengikuti minat anak dan menggunakan permainan dan aktivitas untuk meningkatkan kosakata, struktur kalimat, dan keterampilan deskriptif dan naratif mereka. Keterlibatan orang tua dalam sesi pelatihan ini dan dukungan yang konsisten di rumah dapat secara signifikan meningkatkan efektivitas pelatihan.

Mengingat tantangan mereka dalam hal komunikasi dan keterampilan sosial, anak-anak autis sering kali merasa sulit untuk berteman dan mengembangkan kehidupan sosial yang khas. Meskipun kemampuan mereka dapat meningkat seiring berjalannya waktu dengan latihan, beberapa orang tua mempertimbangkan untuk menggunakan suplemen kesehatan untuk mempercepat kemajuan ini. Probiotik, yang dikenal dengan manfaatnya bagi kesehatan usus, adalah salah satu suplemen tersebut. Banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kesehatan usus dan perilaku serta emosi anak-anak dengan autisme, sehingga probiotik dapat membantu perkembangan mereka.


Dapatkah Probiotik Memperbaiki Autisme?

Penelitian menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara autisme dan disbiosis usus (ketidakseimbangan mikrobiota usus), yang mengindikasikan bahwa komposisi bakteri usus terkait dengan autisme. Sumbu poros usus-otak (GBA) adalah hubungan dua arah antara usus dan otak, yang memengaruhi berbagai aspek kesehatan kita. Menjaga keseimbangan mikrobiota usus penting untuk mendukung pertumbuhan tubuh dan otak yang sehat. Penelitian terbaru menemukan bahwa strain probiotik tertentu dapat memengaruhi otak melalui GBA, menyeimbangkan "hormon bahagia" seperti serotonin dan dopamin. Keseimbangan ini secara efektif dapat memperbaiki gejala-gejala yang berhubungan dengan autisme seperti kecemasan, perhatian, kemampuan komunikasi, dan perilaku menentang/pembangkangan.


Bened Life dari Amerika Serikat mengkhususkan diri pada probiotik usus-otak yang didukung secara ilmiah. Strain neurobiotik mereka yang telah dipatenkan, PS128TMtelah terbukti secara klinis dapat memperbaiki gejala autisme dan mendukung kesehatan saraf. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.

Bagikan:

Kirimkan Komentar!