Blog

Bagaimana Mengadakan Natal yang Ramah Autisme

Santa berbicara dengan anak-anak

Masa liburan adalah masa yang penuh dengan kegembiraan dan antisipasi, dan banyak dari kita yang menikmati cita rasa dan tradisi musiman. Namun, bagi anak-anak autis dan neurodivergen, periode Natal bisa jadi terlalu menstimulasi, dan perubahan musiman bisa jadi terlalu berat bagi sebagian orang. Mempersiapkan diri secara efektif dan membuat perubahan kecil saat menghadapi periode Natal dapat memungkinkan Anda untuk merayakan liburan dengan lancar.

 

Mari kita bahas cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk membuat periode Natal menjadi salah satu kegembiraan sensorik, alih-alih kelebihan sensorik jika anak Anda menderita autisme.

Mengapa Natal Menjadi Sangat Berat Bagi Penyandang Autisme?

Orang yang memiliki neurotipikal mungkin tidak begitu paham mengapa periode Natal bisa membuat stres bagi orang autis atau neurodivergen. Mari kita bahas cara-cara yang dapat membuat stres selama masa liburan:

 

Banyak Perubahan Besar

Suasana meriah sering kali tidak hanya menguasai rumah kita, tetapi juga lingkungan luar kita. Mal, sekolah, toko, dan bahkan jalanan sering kali dipenuhi dengan dekorasi yang meriah, yang biasanya cerah, berkilau, dan diiringi dengan musik yang meriah atau bunyi-bunyian seperti gemerincing lonceng.

 

Meskipun banyak dari kita yang mengantisipasi dan menantikan dekorasi yang meriah setiap tahun, perubahan lingkungan yang besar yang sering terjadi dalam semalam ini dapat membuat orang dewasa dan anak-anak autis kewalahan, terutama mereka yang membutuhkan rutinitas.

 

Stimulasi Berkelanjutan

Dekorasi yang meriah tidak hanya terang, keras, atau terlalu menstimulasi, tetapi juga sering kali selalu 'menyala', dan ini dapat berarti tekanan yang terus-menerus pada indera penyandang autisme. Musik meriah selalu diputar di mal, dekorasi tidak hanya terlihat di siang hari, tetapi juga di malam hari dengan lampu-lampu Natal yang terang, serta banyak toko yang menggunakan aroma atau rasa Natal pada produk mereka.

 

Penelitian menunjukkan bahwa hingga 90% penyandang autisme mengalami kepekaan sensorik, yang dapat berarti menjadi mudah terstimulasi secara berlebihan selama periode perayaan. Bahkan orang dengan neurotipikal pun menjadi kewalahan selama periode liburan - bayangkan jika Anda juga memiliki kepekaan sensorik!

 

Anak-anak autis melihat dekorasi Natal

 

Lebih Banyak Orang & Bersosialisasi

Selama periode liburan, orang-orang lebih banyak berada di luar rumah - berbelanja hadiah, mengambil keuntungan dari diskon Black Friday, mengambil cuti tahunan, atau mengunjungi teman dan keluarga. Akibatnya, mal, restoran, bioskop, taman, dan fasilitas lainnya sering kali lebih sibuk dari biasanya. Demikian juga, bersosialisasi adalah aspek yang diharapkan dari periode perayaan, dengan lebih banyak makan malam, makan siang, dan pesta yang harus dihadiri.

 

Sekali lagi, bersosialisasi selama liburan bisa membuat stres bagi orang-orang neurotipikal, jadi bagi orang-orang autis dan neurodivergen, hal ini bisa jadi terlalu berat untuk ditangani di atas semua hal yang ada dalam periode liburan.

Cara untuk Mengadakan Natal yang Ramah Autisme

Setelah kita memahami bagaimana Natal dan periode perayaan bisa menjadi sangat melelahkan bagi para penyandang autis, mari kita bahas beberapa cara untuk memastikan bahwa perayaan Anda ramah bagi penyandang autisme dan sensorik.

 

Tetap dengan Rutinitas

Perubahan lingkungan dan waktu istirahat dari sekolah dan pekerjaan membuat rutinitas sering kali tidak berjalan dengan baik. Namun, menjaga rutinitas dapat membantu anak Anda mengatasi perubahan yang terjadi selama periode perayaan. Jika anak Anda membutuhkan rutinitas, cobalah untuk menjaga waktu makan, waktu tidur siang, dan jadwal aktivitas yang konsisten selama periode perayaan.

 

Aktivitas Stimulasi Rendah

Karena periode perayaan dapat diisi dengan stimulasi dan pengalaman sensorik, pastikan Anda juga menyediakan waktu untuk relaksasi dan aktivitas yang tidak terlalu merangsang. Sebagai contoh, Anda bisa:

  • Biarkan satu area rumah tidak dihias selama periode perayaan, sehingga anak Anda dapat bersantai di sana saat dibutuhkan
  • Cobalah aktivitas dengan stimulasi rendah, seperti kerajinan tangan atau membuat kue
  • Kunjungi tempat-tempat wisata Natal selama periode di luar jam sibuk, dan bersikaplah fleksibel saat melakukan aktivitas
  • Periksa apakah mal atau toko kelontong setempat memiliki periode stimulasi rendah atau 'jam tenang' sehingga Anda dapat berbelanja dengan nyaman bersama anak Anda
  • Cobalah pergi ke toko saat waktu sepi, seperti pagi hari, untuk menghindari keramaian

 

Aktivitas sensorik rendah seperti kerajinan tangan bisa cocok untuk anak autis

 

Kemudahan dalam Bersosialisasi

Peningkatan dalam bersosialisasi dapat menjadi hal yang sulit untuk diatasi oleh anak-anak autis, terutama bagi mereka yang mengatasinya dengan cara menutup diri. Demikian juga, diperkenalkan dengan banyak wajah yang tidak dikenal, atau bersosialisasi dengan kerabat yang jarang ditemui anak Anda dapat membuat anak Anda kewalahan. Selama periode perayaan, cobalah untuk bersosialisasi, dan buatlah janji temu yang tersebar selama liburan. Jika Anda mengadakan pertemuan sosial atau pesta, pastikan ada ruang yang tenang untuk anak Anda gunakan jika mereka merasa kewalahan.

 

Bersiaplah dan Fleksibel

Karena periode perayaan berarti bersosialisasi dengan orang lain, sering kali itu berarti mengunjungi rumah orang lain, atau pergi ke pesta. Periode perayaan juga dilengkapi dengan masakannya sendiri, yang mungkin tidak sesuai dengan selera atau preferensi tekstur anak Anda yang autis. Saat makan di luar selama periode perayaan, selalu bawa beberapa makanan ringan favorit anak Anda untuk berjaga-jaga jika mereka tidak dapat menikmati makanan yang disajikan di pesta atau acara. Demikian juga, bawalah mainan dan barang-barang sensorik, seperti headphone, sehingga Anda dapat memberikan kenyamanan bagi anak Anda jika mereka membutuhkannya.

 

Dengan penyesuaian yang tepat, Natal bisa menjadi waktu yang menyenangkan bagi Anda dan keluarga. Membuat perayaan yang ramah bagi autisme adalah dengan menjaga rutinitas dan bersikap fleksibel dengan rencana dan aktivitas Anda.


Bacaan yang disarankan:

Panduan Izzy untuk Taman Hiburan dengan Autisme

Tips Menyekolahkan Anak Berkebutuhan Khusus Kembali ke Sekolah

Penelitian di Balik PS128, Probiotik untuk Autisme

Bagikan:

Kirimkan Komentar!